Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Manajemen Barang Expired untuk Mengurangi Risiko Kerugian

Barang terutama makanan memiliki tanggal kadaluarsa yang jika dikonsumsi berpotensi membahayakan kesehatan. Barang expired memerlukan penanganan yang tepat agar bisnis ritel kita tidak mengalami kerugian. Saat Anda mengetahui ada produk hampir, sudah memasuki tanggal kadaluarsa, segeralah lakukan tindakan cepat untuk mengelola barang tersebut.

pengelolaan barang expired

Bagaimana langkah mengatasi barang yang sudah terlanjur expired? Kali ini saya akan berbagi tips agar minimarket terhindar dari risiko kerugian.

Mengelompokkan Barang Kadaluarsa Berdasarkan Suplier

Manajemen barang expired bisa diawali dengan membuat daftar barang dan mengelompokkan berdasarkan suplier. Hal ini untuk memudahkan kita dalam proses retur nantinya.

Terkadang ada suplier yang memiliki banyak salesman, jadi ada baiknya jika dalam pengelompokan barang juga dipisah per sales. Dengan cara seperti itu, mudah bagi Anda untuk mengidentifikasi siapa suplier dan salesmen barang itu.

Catat Jadwal Kunjungan Suplier

Setiap suplier mempunyai jadwal kunjungan ke minimarket Anda untuk melakukan pengecekan barang yang habis atau bisa juga membantu memeriksa tanggal expired produknya. Sebagai pengelola minimarket, Anda harus tahu kapan mereka datang. Mengapa? karena retur barang dilakukan melalui sales suplier tersebut.

Segera berikan daftar barang kadaluarsa kepada salesman untuk didata dan minta surat retur. Surat retur sangat penting karena pengirim barang tidak akan mau menerima pengembalian barang tanpa izin salesman. Surat retur tersebut sebagai bukti bahwa salesman memperbolehkan Anda untuk mengembalikan barang melalui pengiriman.

serahkan barang pada pengiriman berikutnya. Dengan begitu, tagihan belanja untuk pengiriman tersebut akan dipotong sesuai dengan jumlah barang yang dikembalikan.

Bagaimana Jika Salesman Tidak Mau Menerima Retur?

Seorang merchandiser dari pihak suplier pernah memberitahu saya jika ada salesman tidak mau menerima retur barang expired, maka tulis saja daftar barang kadaluarsa itu di nota, faktur saat ada pengiriman barang.

Dengan langkah tersebut diharapkan dapat meminimalkan risiko kerugian karena barang expired. Namun pengelolaan barang kadaluarsa ini seharusnya tidak perlu dilakukan seandainya Anda mengetahui cara tepat display produk makanan di rak. Jika penataan barang dilakukan dengan baik dan benar tentu munculnya barang kadaluarsa dapat dihindari.
Muhammad Faruq
Muhammad Faruq Bukan blogger fulltime, ngakunya hobi, tapi cuma nulis kalau lagi pingin saja. Masuk kategori umbi-umbian saat pandemi Covid-19 karena tidak mempan aturan PPKM Darurat sekalipun, Tetap kerja, No WFH.

4 komentar untuk "Tips Manajemen Barang Expired untuk Mengurangi Risiko Kerugian"

  1. gimana dengan toko kecil yang barangnya cuma satuan,apa xpayer bisa di tukar? mohon penjelasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seharusnya bisa. Untuk lebih jelasnya, sebaiknya pihak toko kecil tersebut menanyakan ke pihak suplier.

      Namun, seringkali toko kecil mendapatkan barang dari belanja di pasar. Nah ini yang bisa jadi persoalan. Pedangang di pasar kemungkinan bisa menolak retur ataupun bisa menerimanya. Tergantung masing-masing orangnya.

      Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kebanyaknan orang malas untuk mengurus barang kadaluarsa.

      Hapus
  2. Klo beli di supermarket, nota dh ga ada gemana yh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apakah ini maksudnya adalah Anda membeli barang di supermarket, lalu Anda akan melakukan retur barang yang Anda beli? Jika benar, maka Anda sudah tidak bisa melakukannya, karena kebanyakan supermarket/minimarket men-syaratkan nota / struk pembelian untuk bisa melakukan retur.

      Hapus